Text
Sabar ya nak, ayahmu memang kurang sabar!
Sinar matahari musim kemarau terasa panas menyengat, terik membakar kulit. Telinga berdengung-dengung oleh suara ribuan knalpot yang menderu-deru diselingi lengkingan klakson bersahut-sahutan semua campur aduk jadi satu.
Dalam kondisi seperti itu, masalah sepele pun bisa membakar emosi: disalip pengendara motor yang ugal-ugalan, didesak kendaraan dari belakang, sampai mobil ammbulans yang lewat menyeruak minta didahulukan dengan sirine meraung-raung. Hanya ada satu cara yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri dari ledakan amarah tak terkendali: menahan diri
Memang, hidup, terutana di kota padat oenduduk dan sarat masalah, membutuhkan kesabaran ekstra. sabar ya nak, ayahmu memang kurang sabar! merupakan kumpulan kisah sehari-hari yang menginspirasi kita untuk bijak menjalani kehidupan yang serba instan dan cepat seperti saat ini.
20221020NFks-C1 | 813 KUS s | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain